Di Indonesia, segmen pasar MPV (Multi Purpose Vehicle) atau people carrier tetap menjadi primadona utama para pabrikan otomotif. Hal tersebut tercermin dari volume penjualan MPV (semua kelas) setiap tahun yang selalu mendominasi pasar mobil di tanah air. Manisnya segmen pasar MPV turut mengundang para pabrikan untuk melakukan pengembangan produk secara agresif dan intensif. Tidak heran kalau sekitar setengah volume penjualan mobil di Indonesia lebih sering didominasi oleh mobil jenis MPV.
Ada banyak faktor yang membuat MPV menjadi primadona di Indonesia. Daya angkut optimal untuk penumpang dan barang menjadi nilai jual utama MPV dibandingkan jenis mobil lain. Untuk pergi bersama keluarga, jelas MPV lebih nyaman dibandingkan city car. MPV juga menawarkan kemampuan mengangkut barang bawaan yang lebih banyak daripada mobil jenis lainnya. Fleksibilitas kabin turut menjadi nilai jual khas MPV. Umumnya, MPV memiliki tiga baris kursi sehingga konfigurasi tempat duduk juga bisa diatur secara fleksibel sesuai kebutuhan pengguna.
Di sisi lain, SUV menjadi salah satu jenis kendaraan yang cukup digemari oleh konsumen di Indonesia saat ini. Kabin yang lapang dan penampilan yang gagah menjadi alasan favorit pemilik SUV di Indonesia. Begitu pula kemampuan melahap beragam kondisi jalan dan kondisi medan dengan tetap menjaga penumpang dalam kondisi aman dan nyaman, keduanya hanya bisa diberikan oleh SUV. Menilik alasan tersebut, tidak berlebihan jika dikatakan nyaris semua pabrikan mobil memasarkan produk SUV di Indonesia. Pilihannya sangat beragam, mulai dari dimensi bodi dan mesin, transmisi, sistem penggerak, konstruksi sasis dan bodi, serta berbagai opsi lainnya.
Potensi pasar yang terbuka untuk segmen pasar SUV terlihat dari angka penjualan pada 2015 lalu. Segmen pasar SUV memang masih kalah dibanding segmen pasar MPV. Selisih keduanya terpaut sekitar ribuan unit saja. Hal itu menunjukkan kuatnya segmen pasar SUV, meski secara rata-rata harga SUV masih tergolong cukup tinggi.
Dalam komparasi kali ini tersaji tiga pilihan mobil. Ada Toyota Kijang Innova dengan mesin diesel dan transmisi otomatis baru. Lalu, ada Isuzu Panther, Sang Raja MPV bermesin diesel. Terakhir, tentu saja ada Toyota Fortuner generasi terbaru yang juga bermesin diesel. Mungkin Anda akan bertanya, kenapa harus tiga pilihan ini? Sederhana saja, semuanya kembali kepada faktor harga yang terkait dengan kebutuhan dan daya beli konsumen.
Bicara soal kebutuhan, harus diakui bahwa MPV dan SUV bermesin diesel memang memiliki daya tarik, mulai dari efisiensi bahan bakar, usia pakai yang lama, durabilitas yang optimal, sampai ketangguhan. Sementara itu, dari sudut pandang harga, sulit untuk memungkiri bahwa semakin banyak produk MPV dan SUV yang bermain di segmen harga kelas Rp400 juta. Artinya, konsumen harus meraih kocek yang semakin dalam untuk memiliki mobil idamannya. Namun, value for moneyakan menjadi faktor penentunya.
Saat ini, Toyota Kijang Innova terbaru dengan mesin diesel sudah bermain di kelas Rp400 jutaan. Lalu, ada pilihan Isuzu Panther dan Toyota Fortuner. Harus diakui, keduanya adalah MPV dan SUV diesel legendaris. Panther telah beredar sebagai MPV spesialis diesel sejak 1991 sampai hari ini sehingga usianya sudah mencapai 25 tahun. Meski sosoknya terkesan old school, masa edar selama 25 tahun menjadi bukti bahwa Panther memiliki pesona tersendiri. Sementara itu, Fortuner adalah SUV diesel era modern yang pertama kali hadir di pasar Indonesia pada tahun 2005. Dengan demikian, keduanya bisa menjadi alternatif bagi konsumen yang sedang menimbang-nimbang untuk meminang Toyota Kijang Innova diesel.
Klik saja : http://otomotif-bandung.blogspot.co.id/2017/11/fs-toyota-fortuner-g-diesel-mt.html